Artikel

Cara Simpel agar Anak Tak Alami Academic Burnout

Post pada 30 Jul 2022

Setiap orang pasti merasakan kelelahan dalam menjalani rutinitas harian. Ini tak hanya berlaku untuk orang dewasa saja, tapi juga anak-anak. bila orang dewasa merasakan lelah karena masalah pekerjaan, anak-anak biasanya berhubungan dengan faktor pekerjaan rumah atau tugas sekolah.

Anak-anak sudah mulai berkenalan dengan sekolah sejak usia empat tahun. Bahkan ada orang tua yang memasukan anaknya bersekolah sejak usia kurang sekolah. Praktis, potensi anak mengalami kelelahan pun terbuka lebar.

Kelelahan yang dialami anak rata-rata disebabkan rasa kantuk, bosan, lelah fisik, atau malu di sekolah. Seringkali faktor kelelahan pada anak ini berdampak pada performa akademis lantaran kurang fokus.

Padatnya aktivitas sekolah dengan tugas-tugas hariannya dapat memicu anak mengalami academic burnout. Istilah ini mengacu pada keadaan di mana anak mengalami akumulasi dari segala rasa lelah yang terlalu lama sehingga mengendap di pikiran dan tubuh.

Pemicunya bisa dari aktivitas anak yang terlalu padat. Misalnya saja harus sudah siap bangun pagi, ikut bimbingan belajar, mengerjakan latihan soal di malam hari, dan seterusnya. Energi anak pun bakal terkuras sehingga tidak memiliki waktu bersantai.

Faktor lain dari munculnya academic burnout adalah anak kurang percaya diri atas kemampuannya. Dia merasa inferior lantaran teman-temannya memiliki prestasi di sekolah. Akibatnya, anak merasa harus terbebani untuk belajar terus-terusan.

Belum lagi bila ada tugas dari guru atau jadual try out yang rutin digelar tiap minggu. Anak akan kesulitan membagi waktu untuk belajar, mengerjakan pekerjaan rumah, atau membantu bunda di rumah. banyaknya tanggung jawab yang mesti dipikul dapat pula memicu academic burnout.

Tenang, menurut Psikolog Kalbu, Tioni Asprilia, M.Psi., academic burnout masih belum termasuk ke dalam gangguan mental. Hanya saja, hal ini dapat berdampak pada penurunan prestasi di sekolah karena kurang optimalnya performa anak setelah mengalami kelelahan fisik dan emosional.

Anak yang lelah dapat menjadi lebih mudah marah, ngambek, frustrasi, kurang termotivasi, hingga meluapkan emosinya secara berlebihan. Selain mepengaruhi performa di sekolah, academic burnout juga dapat mempengaruhi kondisi fisik anak di mana dapat timbul sakit kepala hingga gangguan pola tidur.

Alhasil, orangtua sebaiknya mulai mengidentifikasi sejak dini pangkal kelelahan yang dialami anak. kemudian, cobalah mendorong anak untuk melakukan micro-break atau jeda sejenak agar menjaga jarak terlebih dulu dengan rutinitas harian.

Lazimnya, micro-break ini dilakukan pekerja. Dalam sebuah studi kepada pekerja, micro-breaks berperan dalam menekan tingkat stres. Kemudian pada gilirannya akan membangun suasana hati yang positif sehingga menghilangkan emosi negatif.

“Anak-anak juga dapat menerapkan micro-break alias rehat sejenak untuk mencegah academic burnout. Waktu istirahat bagi anak dapat disesuaikan sesuai dengan kemampuannya untuk fokus pada suatu pekerjaan berdasarkan usia. Pada anak sekolah dasar, setelah belajar selama 10-15 menit, ia dapat diberikan waktu istirahat sejenak terlebih dahulu,” terang Tioni.

Pada anak SMP dan SMA, sambung Tioni, mereka dapat belajar selama 20-30 menit sebelum beristirahat. Waktu istirahat dapat digunakan untuk melakukan aktivitas yang menenangkan seperti melakukan pernafasan atau stretching. Waktu istirahat juga dapat digunakan untuk melakukan aktivitas yang disukai anak seperti menari dan bernyanyi. Pada waktu rehat, orang tua juga bisa memberikan camilan favoritnya atau bisa pula menawarkan untuk menikmati Pino Es Serut Buah.

Bukan hanya menyegarkan dengan aneka rasa buah-buahan, menikmati Pino Es Serut Buah pun juga menyenangkan. Dengan dibekukan dahulu, anak-anak akan merasakan sensasi tersendiri saat menyantap Pino Es Serut Buah.  Pada intinya, aktivitas selama take a break menjadi modal agar anak kembali bersemangat lagi!

Jangan lupa untuk mengunjungi Instagram PINO IndonesiaTokopedia & Shopee UNIFAM Official Store untuk mendapatkan promo terbaik dari produk-produk UNIFAM.

Bagikan Artikel